Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Umat Islam di seluruh dunia saat ini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriyah. Pada momen seperti ini tentu kamu sering mendengar kalimat bahwa semua setan dibelenggu atau diikat. Pasti pernah Kan.?
Terdapat hadits yang menjelaskan, bahwa selama bulan puasa Ramadan ini setan-setan dibelenggu, pintu-pintu Surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup.
Ilustrasi setan dibelenggu.
Seperti dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari no.1899 dan Muslim no.1079).
Dan dalam lafaz lain disebutkan:
“Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079).
Kemudian muncul pertannyaan, lantas kenapa masih banyak terjadi kemaksiatan di bulan Ramadan? Sementara bukankah setan-setan itu telah dibelenggu.?
1. Hanya Pembesar-pembesar Setan
Pembelengguan setan tersebut hanya dilakukan pada setan-setan yang bengis yang keji seperti pembesar-pembesar setan. Namun dalam hal ini tidak semua setan dibelenggu. Karena setan-setan kecil masih bisa melakukan godaan-godaan kepada anak-anak Adam. Itulah sebabnya kenapa kita melihat di bulan Ramadan tingkat kemaksiatan itu turun drastis.
2. Hanya Melemahkan Ruang Gerak
Pembelengguan tersebut hanya melemahkan ruang gerak setan, adapun bisikan-bisikan atau was-was yang dilakukan oleh setan itu tidak ikut terbelenggu. Selain itu yang dimaksud setan ada dua, ada setan dari kalangan jin dan ada setan dari kalangan manusia. Setan dari kalangan manusia tidak terbelenggu. Mereka masih bebas melakukan godaan, ajakan, penyesatan dan seterusnya.
Maka tidak heran di bulan puasa Ramadan masih terjadi kemaksiatan. Namun intensitasnya berkurang dengan drastis.
Disebutkan oleh Abul ‘Abbas Al-Qurthubi. Setan diikat dari orang yang menjalankan puasa yang memperhatikan syarat dan adab saat berpuasa. Adapun yang tidak menjalankan puasa dengan benar, maka setan tidaklah terbelenggu darinya.
Seandainya pun kita katakan bahwa setan tidak mengganggu orang yang berpuasa, tetap saja maksiat bisa terjadi dengan sebab lain yaitu dorongan hawa nafsu yang selalu mengajak pada kejelekan, adat kebiasaan dan gangguan dari setan manusia.
Bisa juga maksudnya bahwa setan yang diikat adalah umumnya setan dan yang memiliki pasukan sedangkan yang tidak memiliki pasukan tidaklah dibelenggu.
Nah, teman-teman mari kita bersama jauhkan diri dari setan yang belum terbelenggu itu. Tentunya agar ibadah puasa Ramadan kita lebih berkualitas di mata Allah. Amiin ya rabbal ‘alamin...
Pelajaran yang terdapat di dalam Hadist diatas;
1️⃣ Pembatasan belenggu dan pengikatan (hanya) terhadap marodatus syayathien (syaitan-syaitan yang kuat durhakanya).
2️⃣ Sesungguhnya diikatnya syaitan itu khusus marodatus syayathien (syaitan yang kuat durhakanya) bukan yang lainnya, untuk mengurangi kejahatan di bulan (Ramadhan) ini.
3️⃣ Keutamaan ini hanyalah diperoleh oleh orang-orang yang puasanya dijaga syarat-syaratnya dan dijaga adab-adabnya.
4️⃣ Diikatnya syaitan-syaitan itu adalah sebenarnya, dan tidak mesti dari diikatnya seluruh syaitan-syaitan akan tidak terjadi kejahatan dan maksiat; karena hal itu ada pula sebab-sebab dari selain syaitan, seperti hawa nafsu yang jahat dan kebiasaan-kebiasaan yang buruk, dan syaitan-syaitan (dari jenis) manusia; maka maksud dari itu adalah bagaimanapun sesungguhnya bulan (Ramadhan) ini adalah kesempatan bagi orang yang diberi pertolongan oleh Allah dan dibuka hatinya untuk menerima ketaatan kepadaNya, dan menjauhi dari maksiat-maksiat karena banyaknya sebab-sebab dan faktor-faktor yang mendorongnya (untuk taat kepada Allah dan menjauhi maksiat)…
Tema Hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an:
Syaitan itu adalah musuh kalian yang terang dan nyata, maka musuhilah syaitan itu oleh kalian dengan permusuhan yang keras. Lawanlah mereka dan dustakanlah mereka bila membujuk kalian untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran syari'at.
"Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah dia musuh (mu), karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala."
(QS. Fathir:6)
Semoga bermanfaat, salah khilaf mohon maaf bilamana terdapat suatu kekurangan dan kesalahan...
Copyright @2020 sentralone.id. All Rights Reserved